Selasa, 31 Mei 2011

Antara Cinta Dan Cita-Cita Bilqis

Ketika Bilqis menghadiri pengajian ahad pagi di Kampusnya tidak sengaja ia bertemu dengan laki-laki yang menguasai bahasa Al-Qur’an dengan fasihnya. “Subhanallah, indah sekali suara lelaki itu,tampan juga”Bilqis memandang laki-laki itu sambil mendengarkan ayat yang disampaikannya, hingga ia tersadar bahwa ia terhanyut dalam situasi yang bisa mengarah ke zina mata. “Astagfirullah ….”spontan keluar dari mulut Bilqis, “Kenapa kamu Bil?”Yuli yang ada disampingnya ikut kaget melihat Bilqis yang menutup matanya dengan tas putihnya. Hanya senyuman yang dilontarkan kepada Yuli, “kayaknya aku tahu deh…ehem…”Yuli mulai mengorek-orek apa yang Bilqis pikirkan, “Sttt…”bilqis berusaha menghentikan pembicaraan Yuli. Yulipun mengangguk-angguk seperti sudah ini sedang dipengajian.

Selesainya pengajian, Yuli dengan bersemangat menghampiri langkah Bilqis menuju Asrama. “Bilqis...tunggu!”Yuli mengejar Bilqis dengan mencincingkan Rok hitamnya yang terinjak.“Bil,aku masih penasaran deh, waktu kamu spontan berkata Astagfirullah….hayo,,,kenapa?jangan-jangan?”desak Yuli sambil mendorong-dorong bahu Bilqis. “Apasih Yul…”wajah Bilqis mulai memerah. “Assalamu’alaykum…”tiba-tiba terdengar suara menggelegar dari arah belakang, kamipun serentak menjawab salam tersebut, “wa’alaykumsalam”sambil menoleh kebelakang.

“Astagfirullah, kenapa dadaku berdebar kencang sekali?”Bilqis segera mengalihkan pandangan kedepan. “Mas Yusuf …”sapa Yuli, mas Yusuf adalah pria yang membuat hati Bilqis berdebar kencang. “Kos dimana Dek?”tanya mas Yusuf kepada Yuli, Bilqis hanya diam menghadap depan dengan detak jantung yang semakin keras sesekali ia menghela nafas panjang. “ Kami di Asrama kok mas, la sampeyan?”, “aku kos dekat Asrama, o..ya pantas kalau aku sering lihat kalian jalan kekampus, sering juga lihat kalian dikampus” sapa mas Yusuf yang sepertinya tau betul tentang Bilqis dan Yuli. Mereka hanyut dalam percakapan sampai tak terasa sudah sampai dipintu Asrama, dan merekapun berpisah. “hihi…..senangnya bisa ngobrol sama mas Yusuf, dah tampan, kulitnya bersih, ramah ,pinter agama lagi…hmmm…”crocos Yuli dengan lagak yang bikin illfeel, “Huuu…dasar….”tangan Bilqis langsung melayang kebahu Yuli dan mendorongnya.

Sesampainya dikamar Bilqis bergegas ganti pakaian dan menuju kursi belajar segera mengerjakan tugas yang sudah menumpuk segunung. Asyiknya mengerjakan terganggu oleh pikiran tentang perasaan yang dialami Bilqis, “salah gak ya?aku suka sama lelaki?sebenarnya perasaanku ini hanya kagum atau mulai suka?Ya Allah aku takut jatuh cinta pada pria itu?”. “Bilqis, mas Yusuf sms aku, suruh minjemin buku yang kamu bawa tadi, katanya gak sengaja lihat”kata Yuli yang sedang asyik smsan ditempat tidur. “ambil aja di atas tempat tidurku..”Bilqispun meminjamkannya dengan senang hati, tak tahu sepertinya Bilqis sedang jatuh cinta.

Minggu-minggu ini Bilqis tidak pernah melihat mas Yusuf lagi,padahal buku yang ia pinjam belum dikembalikan. Bilqis yang berjalan menapakkan kakinya dari perpustakaan seolah terhenti melihat mas Yusuf yang berjalan menghampirinya, “maaf ya dek, sedikit telat”ia sodorkan buku itu didepan Bilqis, dan segera ia menghilang dari pandangan Bilqis.

Dengan spontan ia membuka bukunya dan terdapat secarik kertas terselip didalamnya yang tulisan itu tertata rapi dengan huruf latin berbaris.

“Sukron Dek, buku ini membuatku mengetahui arti penting mengejar cita-cita kita, dan jujur saja sempet aku memiliki rasa yang gak pantas untuk kamu. Begitu salut aku melihatmu yang gigih mengejar cita-citamu, dan jangan pernah menyerah, dan yakin cinta yang terbaik adalah dari Alloh SWT. Yusuf”

“Subhanallah”hati Bilqis sangat senang mendapat cinta yang mulia yaitu cinta pada Allah SWT dan lebih bersemangat meraih cita-citanya.

Biodata:

Nama : Darajatu Adha Prawinda

Alamat : Drono, Drono, Ngawen, Klaten

Kuliah : Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta ( jurusan Gizi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar